Rabu, 27 April 2011

847500


 Kesehatan Reproduksi Wanita

Berdasarkan definisi dari Departemen Kesehatan, diketahui bahwa kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan baik sebelum menikah maupun sesudah menikah.
Anatomi Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi sendiri adalah bagian-bagian tubuh kita yang berfungsi dalam melanjutkan keturunan. Alat reproduksi wanita berbeda dengan alat reproduksi laki-laki. Di artikel ini kita akan lebih khusus membahas sistem reproduksi wanita dan bagian-bagiannya.
Alat reproduksi wanita terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan luar. Bagian dalam memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah yg berambut, berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
  2. Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah yang tidak berambut dan memiliki jaringan serat sensorik yang luas yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.
  3. Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian luar dan dalam.
Sementara itu alat reproduksi wanita bagian luar memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Vagina bagian luar, yang merupakan jalan keluar bagi darah haid dan jalan keluar ketika bayi lahir (sifatnya sangat lentur sehinggga bayi dapat keluar melalui vagina).
  2. Leher rahim (cervix), yang merupakan penghubung antara vagina dan rahim.
  3. Rahim (uterus), tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur tidak dibuahi, maka sel telur menempel ke dinding rahim. Selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir keluar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid (menstruasi).
  4. Saluran telur (tuba falopii), yaitu dua saluran yang terletak sebelah kanana dan kiri rahim yang berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur.
  5. Dua buah indung telur ( ovarium), berfungsi memproduksi sel telur dan hormon peremputan yaitu estrogen dan progesterone. Atas pengaruh hormon, sebanyak satu sampai dua sel telur masak setiap bulan , lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim ini akan menebal, yang sebetulnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.
Nah… apakah tanda-tanda kematangan alat reproduksi wanita? Kematangan alat reproduksi wanita ditandai oleh terjadinya haid pertama, yaitu disebut menarche. Biasanya kita menyebut anak remaja wanita yang demikian sudah akil baligh, yang dimulai sekitar umur 8-12 tahun. Bila seorang wanita sudah mengalami menarche, itu artinya tubuhnya sudah menghasilkan sel telur yang bisa dibuahi sperma yang dihasilkan oleh tubuh laki-laki, dan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan.
Letak G-Spot Wanita
http://www.seksualitas.net/wp-content/uploads/2011/02/letak_gspot-300x269.jpgSelain alat reproduksi tadi, Anda juga perlu mengenali satu area lagi yang sering disebut G-Spot. Menemukan titik g-spot wanita adalah impian semua pria. G-Spot (Grafenberg Spot) saat ini sering dibahas di berbagai media.
Titik G-Spot adalah sebuah ruang sempit dibalik tulang pubis wanita ini yang apabila tersentuh akan memberikan sensasi yang luarbiasa (baca: Menyingkap Misteri Titik G-Spot Wanita)
Titik G-Spot dapat ditemukan dengan memasukkan jari-jari ke dalam Vagina dengan telapak tangan menghadap ke depan. Dengan menyentuh dan memainkan bagian ini dengan perlahan, dapat membuat pasangan wanita mendapatkan orgasme yang kuat.
G Spot juga dapat terstimulasi dengan baik saat bercinta dengan posisi doggy style atau spooning.
Nah… berbekal pengetahuan anatomi tubuh dan alat reproduksi, tentunya Anda kini dapat mempersiapkan diri untuk menikmati saat-saat indah bersama. Jangan takut untuk mencoba dan mengekplorasi tubuh pasangan, karena kreativitas memang merupakan elemen yang sangat penting untuk membina hubungan intim yang senantiasa penuh gairah



Kesehatan Reproduksi Remaja
  1. PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA dr. Ashimatul Wardah Al Mawaddah Moh. Ismail (Editor) UKS MTs. MAARIF ASSA’ADAH II Sampurnan Bungah Gresik Telp/fax. 031-3949818
  2. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Pendahuluan MASA pancaroba bagi remaja disebut-sebut sebagai periode yang susah-susah gampang bagi orangtua untuk menanganinya. Kebanyakan orangtua mengakui bahwa memberi bekal untuk remaja putri agar mereka mampu menghadapi berbagai gejolak kehidupan sebenarnya tidaklah mudah. Meski orangtua sudah bersusah payah menyediakan berbagai fasilitas, termasuk pendidikan yang terbaik untuk anak putri mereka, namun toh orangtua takkan sanggup menghindari godaan dunia yang semakin menghadang kehidupan remaja global sekarang ini. Perkembangan teknologi komunikasi yang menyebar berbagai informasi dan hiburan budaya pop, kini semakin deras dan takkan mungkin bisa dibendung hanya dengan mengurng anak di rumah atau dengan menyediakan berbagai fasilitas canggih di rumah. UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 2
  3. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Sesuai dengan perkembangannya, anak- anak putri masa kini tak mungkin dipingit seperti cerita novel Siti Nurbaya, karena kehidupan menuntut mereka untuk tampil lebih luwes dan lebih bergaul dengan dunia luar. Dengan demikian, berbagai acara darmawisata, diskotik, nonton, ikut klub olahraga, sudah menjadi bagian acara rutin remaja. Hampir semua remaja di belahan dunia mana pun sekarang ini berada dalam situasi yang penuh godaan dengan semakin banyaknya hiburan di media yang menyesatkan. Dengan informasi yang terbatas dan perkembangan emosi yang masih labil, mereka sudah dihadapkan pada berbagai godaan seperti film-film Barat yang menawarkan nilai-nilai sangat bertentangan dengan nilai-nilai budaya Timur. Persepsi Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Pentingnya informasi tentang kesehatan reproduksi’ remaja perlu mendapatkan informasi yang cukup, sehingga mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan juga hal -hal yang seharusnya dihindari. UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 3
  4. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Perlunya mendapatkan informasi yang benar dari sumber yang terpercaya. Remaja mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi dan informasi tersebut juga berasal dari sumber yang terpercaya pula sehingga dapat berguna bagi remaja itu sendiri dan bukannya menyesatkan. Perlu diberikan di sekolah dan di keluarga Agar remaja mendapatkan informasi yang benar, Kesehatan reproduksi remaja hendaknya juga diajarkan di sekolah dan di dalam lingkungan keluarga. Dengan mengetahui tentang Kesehatan Reproduksi Remaja secara benar kita dapat menghindari dilakukannya hal-hal negatif oleh remaja. Apalagi bagi remaja di kota-kota besar, yang berbagai informasi dapat masuk dengan mudahnya, terutama di era globalisasi seperti sekarang ini. UNTUK MENCEGAH • PRILAKU SEKS PRA NIKAH • PENULARAN PENYAKIT KELAMIN • AIDS • ABORSI • KANKER akibat sex bebas UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 4
  5. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja • GRADASI MORAL REMAJA • KEHAMILAN DILUAR NIKAH • MASA DEPAN suram GENERASI MUDA ORGAN REPRODUKSI DAN FUNGSINYA A. WANITA Organ reproduksi yang tampak dari luar : 1. Vulva 2. Labia Majora dan Rambut Pubis 3. Payudara dan Papila Mamae Organ reproduksi bagian dalam : Labia Minora : merupakan labia sebelah • dalam dari labia majora, dan berakhir dengan klitoris, ini identik dengan penis sewaktu masa perkembangan janin, yang kemudian mengalami atrofi. Dibagian tengah klitoris terdapat lubang uretra untuk keluarnya air kemih saja. • Hymen, merupakan selaput tipis yang bervariasi elastisitasnya, berlubang teratur ditengah, sebagai pemisah dunia luar dengan organ dalam. Hymen akan sobek dan hilang setelah wanita berhubungan seksual (coitus) atau setelah melahirkan. Vagina, berupa tabung bulat memanjang • terdiri otot-otot melingkar yang di kanan UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 5
  6. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja kirinya terdapat kelenjar ( Bartolini ) menghasilkan cairan, sebagai pelumas waktu aktifitas seksual. Uterus (Rahim) , berbentuk seperti buah • peer, bagian bawahnya mengecil dan berakhir sebagai leher rahim/ cerviks uteri. Terdiri dari lapisan otot tebal, sebagai tempat pembuahan, berkembangnya janin, dinding sebelah dalam selalu mengelupas sewaktu menstruasi. Tuba uterina (fallopi);/ saluran di sebelah • kanan dan kiri uterus, untuk lewat sel telur/ ovum. Ovarium, dua buah dan merupakan • kelenjar yang menghasilkan sel telur dan menghasilkan hormon estrogen dan progesterone. Payudara/ kelenjar mamae, yang berfungsi • saat laktasi Fungsi Organ : Organ reproduksi tersebut mulai berfungsi saat akil baliq yang ditandai menstruasi pertama kali (Menarche ) pada usia 10-14 tahun dan itu sangat bervariasi. Saat itu kelenjar hipofisa mulai berpengaruh, kemudian ovarium mulai bekerja menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 6
  7. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Hormon ini akan mempengaruhi uterus pada dinding sebelah dalam dan terjadilah proses menstruasi. Setiap bulan pada masa subur (sekali) terjadi ovulasi dengan dihasilkan sel telur / ovum untuk dilepaskan menuju uterus lewat tuba uterina. Produksi hormon ini hanya berlangsung hingga masa menopause, kemudian tidak berproduksi lagi. Tentunya semua aktifitas yang dipengaruhi hormon ini akan berhenti pula. Periode ini bervariasi antara 45-50 tahun, dengan ditandai berbagai tanda dan keluhan yang dialami seorang wanita. Kelenjar payudara juga dipengaruhi oleh hormon ini, sehingga hormon estrogen dan progesteron dikatakan mempengaruhi organ kelamin sekunder, seperti membesarnya ukuran uterus, tumbuhnya rambut pubis, membesarnya payudara, jerawatan, MENSTRUASI : Proses pengeluaran darah dari uterus disertai serpihan selaput dinding uterus pada wanita dewasa yang terjadi secara periodik. Keadaan ini dibutuhkan keseimbangan antara hormon estrogen dan progesterone secara bergantian. UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 7
  8. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja OVULASI : Pelepasan sel telur/ ovum dari ovarium, yang siap dibuahi/ matang terjadi sebulan sekali, yang dipengaruhi oleh hormon estrogen. KEHAMILAN : Suatu proses pertemuan/ fertilasi, menempelnya/ nidasi dan berkembangnya sel ovum dan sel spermatozoa menjadi janin dalam uterus selama 9 bulan 10 hari. Keadaan kehamilan ini dipertahankan dengan pengaruh hormon progesteron. Hormon estrogen pada masa ini mempengaruhi kelenjar mamae untuk persiapan laktasi. Pada masa ini tidak terjadi ovulasi dan menstruasi. MELAHIRKAN : Suatu proses pengeluaran janin dari uterus, dengan timbulnya konstraksi uterus dipengaruhi oleh hormone oksitosin, dan kekuatan kontraksi otot-otot perut. Fase - fase nya : pembukaan cerviks uteri, pengeluaran janin, pengeluaran placenta (ari-ari) MENYUSUI / LAKTASI : Setelah melahirkan, seorang wanita masih harus bertugas menyusui bayinya, dengan
  9. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja bermanfaat untuk bayi. Pada masa ini hormon prolaktin berpengaruh, dan juga progesteron masih cukup banyak, sehingga menstruasi belum terjadi. Tetapi adang-kadang bisa terjadi ovulasi. Sehingga pada masa ini wanita sudah menggunakan kontrasepsi guna mencegah terjadinya kehamilan berikutnya. B. PRIA : 1.Alat kelamin bagian luar • Penis, berbentuk bulat panjang yang berubah besarnya saat aktifitas seksual. Bagian dalam penis berisi pembuluh darah, otot dan serabut saraf. Ditengahnya terdapat saluran air kemih dan juga sebagai saluran cairan sperma yang disebut uretra. • Skrotum, terdapat dua buah kanan dan kiri, berbentuk bulat, tampak luar berupa kulit yang berkerut dan ditumbuhi rambut pubis. 2. Alat kelamin bagian dalam meliputi : • Testis, Jumlahnya dua buah, merupakan isi skrotum, yang terdiri dari saluran kecil – UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 9
  10. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja kecil membentuk anyaman, sebagai tempat pembentukan sel spermatozoa. • Vas-deferens, dua buah, ini merupakan saluran yang membawa sel spermatozoa. • Kelenjar prostat, satu buah menghasilkan cairan kental yang fungsinya untuk memberi makanan sel spermoatozoa, serta enzim – enzim. • Kelenjar vesikula seminalis, satu buah, juga menghasilkan cairan untuk kehidupan sel spermatozoa, secara bersama – sama cairan tersebut menyatu dengan spermatozoa menjadi produk yang disebut semen, yang dikeluarkan setiap kali pria ejakulasi Fungsi organ reproduksi pria : Organ tersebut mulai berfungsi sebagai system reproduksi dimulai saat akil balig sekitar usia 11- 14 tahun • Keluarnya semen atau cairan mani yang pertama kali. Hal ini berlangsung selama kehidupannya. Organ testis yang menghasilkan sel • spermatozoa akan bekerja setelah mendapat pengaruh hormon testosteron yang dihasilkan oleh sel – sel Interstital Leydig dalam testis. UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 10
  11. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Keadaan ini dibawah perintah organ yang • berada diotak, yaitu : kelenjar hipofisa dan juga hipothalamus. Pada aktifias seksual, organ tersebut akan • bekerja sesuai dengan rangsang yang diperoleh. Bila dilakukan dengan pasangan sampai • tingkat coitus, maka penis berpenetrasi masuk kedalam vagina dan berakhir dengan keluarnya semen. Cairan semen dihasilkan kira-kira 3-5 cc • setiap ejakulasi, yang didalamnya terdapat sel spermatozoa 35 juta – 100 juta,dengan berbagai sifatnya, misalnya motilitasnya, bentuknya, kecepatan dan arah berjalan, kemampuan penetrasi, dll. Hormon TESTOSTERON ini akan • mempengaruhi tanda kelamin sekunder, misalnya kumis, jakun, alat kelamin menjadi lebih besar, suara parau, otot-otot membesar, dll Aktifitas seksual : Dimulai adanya rangsangan fisik (diraba) atau psikis (membaca, membayangkan, menonton) yang mengakibatkan perubahan bentuk organ kelamin. UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 11
  12. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Ada beberapa fase : - ereksi - lubrikasi - emisi - orgamus – ejakulasi Faktor yang berpengaruh : - organic (saraf, pembuluh darah, hormonal, usia) - psikis/ emosi/ suasana lingkungan YANG PERLU DIKETAHUI NEMPEL-NEMPEL BISA HAMIL Setyawan mengatakan, problem yang dihadapi remaja lebih banyak adalah persoalan seks, bukannya permasalahan hubungan antara orang tua dan anaknya. ''Saya beberapa kali menemui adanya orang yang hamil, sedangkan selaput daranya tidak pecah. Nah, nempel-nempel itu bisa hamil lo,'' ujarnya BAGAIMANA KALAU PACAR MEMAKSA pasangan remaja yang sedang pacaran harus bisa saling menjaga. Sebab wanita pun kalau sudah punya mau bisa tak terkendali. Karena itu alangkah indahnya jika mereka yang sedang dimabuk asmara bisa saling mengingatkan. Sebab UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 12
  13. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja pasangan lain jenis kalau sudah dekat, maka setan pun akan berusaha lebih merapatkan lagi. ''Jangan biarkan calon suami atau istri kalian nantinya diberi barang bekas. Maka seringlah berpuasa dalam rangka menjaga syahwat AKIBAT HUBUNGAN SEKS USIA MUDA Hubungan Seks Usia Muda Berisiko Kanker Hubungan atau kontak seksual pada usia di bawah 17 tahun merangsang tumbuhnya sel kanker pada alat kandungan perempuan, karena pd rentang usia 12 hingga 17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali quot;Saat sel sedang membelah secara aktif (metaplasi) idealnya tidak terjadi kontaks atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan,quot; kata dr Teti Ernawati dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta, Menurut dia, adanya benda asing, termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim. UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 13
  14. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan,katanya. Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak, katanya.quot;Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian,quot; Gejala timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid. Pencegahan :bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan menerapkan perilaku seksual yang sehat.quot;Hindari seks bebas dan gonta-ganti pasangan,quot; katanya. PENYAKIT KELAMIN Pada pria, gejala awal 2-7 hari setelah • terinfeksi. berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra, beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya • timbul dalam waktu 7-21 hari setelah UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 14
  15. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual. AIDS BAGAIMANA AIDS MENULAR ? • 75-85 % Penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10 % diantaranya melalui hubungan homoseksual) Melakukan segala bentuk hubungan seks penetratif dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom secara benar pada saat yang tepat; • 5-10 % akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika suntik) Berbagi jarum suntik atau benda tajam lain dengan orang yang terinfeksi HIV dalam penggunaan obat secara intravena; UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 15
  16. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja 3-5 % melalui transfusi darah yang tercemar • 90 % infeksi pada bayi dan anak terjadi dari • Ibu yang mengidap HIV • 25-35 % bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap HIV akan menjadi pengidap HIV Menato atau menindik tubuh dengan • menggunakan benda tajam yang terkontaminasi oleh virus. PERJALANAN INFEKSI HIV/AIDS : Saat terkena infeksi virus AIDS maka • diperlukan wkt5-10 tahun untuk sampai ke tahap yang disebut sebagai AIDS. Setelah virus masuk kedalam tubuh manusia, • maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi dengan pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai periode jendela. Sebelum masuk pada tahap AIDS, orang • tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada tahap HIV+ ini maka keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan bisa tetap bekerja seperti biasa. Dari segi penularan, maka dalam kondisi ini • ybs sudah aktif menularkan virusnya ke orang UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 16
  17. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja lain jika dia mengadakan hubungan seks atau menjadi donor darah GEJALA Rasa lelah berkepanjangan • Sesak nafas dan batuk berkepanjangan • Berat badan turun secara menyolok • Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, • lipatan paha) tanpa sebab yang jelas Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker • kulit) Sering demam (lebih dari 38 °C) disertai • keringat malam tanpa sebab yang jelas Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab • yang BAGAIMANA MENCEGAH AIDS Tidak berganti-ganti pasangan seksual • Pencegahan kontak darah, misalnya • pencegahan terhadap penggunaan jarum suntik yang diulang Dengan formula A-B-C • – ABSTINENSIA artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 17
  18. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja BE FAITHFUL artinya jika sudah – menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja – CONDOM artinya pencegahan dengan menggunakan kondom ABORSI Ada 2 macam risiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi: 1.RESIKO KESEHATAN FISIK Resiko gangguan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku Facts of Life a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan d. Rahim yang sobek (Uterine Perforation) e. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 18
  19. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja f. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita) g. Kanker indung telur (Ovarian Cancer) h. Kanker leher rahim (Cervical Cancer) i. Kanker hati (Liver Cancer) j. Kelainan pada placenta/ ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya k. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy) l. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease) m. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis 2. GANGGUAN MENTAL YANG TERJADI Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut: a. Kehilangan harga diri (82%) b. Berteriak-teriak histeris (51 %) c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%) d. Ingin melakukan bunuh diri (28%) UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 19
  20. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%) f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%) SETELAH KITA TAHU Hubungan sexual sebelum waktunya selain merupakan perbuatan dosa besar yang tak terampuni, lebih banyak menimbulkan resiko yang nilainya sangat tidak sebanding apabila kita mau menunda lebih lama beberapa tahun lagi. Bekal iman, pendidikan, pergaulan yang sehat, serta hubungan yang mesra antara orang tua dengan anak serta keterbukaan dalam keluarga merupakan bekal yang amat berharga bagi remaja agar mereka dapat meniti kehidupan dengan selamat. MT s. Ma'arif As s a ' a d a h II Visi : ”Membentuk Generasi yang Tangguh dalam IMTAQ, IPTEK, dan Berakhlakul Karimah” Motto : ”Sekolah masa depan berbasis agama” UKS MTs. Ma'arif Assa'adah II 20



WANITA PERLU MEMAHAMI KESEHATAN REPRODUKSI
       Masalah kesehatan reproduksi perlu mendapat sosialiasi yang luas agar para calon ibu mengetahui persoalan reproduksi yang akan dialaminya berikut mendapatkan jalan keluar dari persoalan tersebut. "Tanpa mengenal organ kesehatan reproduksi dengan baik maka dikhawatirkan para calon ibu buta sama sekali dan akhirnya bisa berakibat pada keharmonisan hubungan suami isteri," kata Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Hilaluddin Nasir di Bengkulu. Dia mengatakan, kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang baik, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat dari aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.Masalah kesehatan reproduksi, katanya, terkait dengan terganggunya sistem, fungsi dan proses alat reproduksi, yang dapat berakibat pada keharmonisan hubungan suami-isteri bahkan dapat mengganggu kelancaran proses kehamilan dan persalinan.
         Untuk itu dia berharap, setiap pasangan suami-isteri disarankan untuk memeriksa dan merawat organ kesehatan reproduksi masing-masing agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik dan normal. Usia ideal perkawinan untuk laki-laki minimal 25 tahun dan perempuan minimal 21 tahun. "Usia 25 tahun bagi laki-laki sudah dianggap matang dari segi emosi, ekonomi dan sosial," katanya.Begitupun usia 21 tahun sudah dianggap matang bagi perempuan dari segi emosi, kepribadian dan sosialnya. Khusus untuk perempuan menurutnya, usia kurang dari 21 tahun, rahim dan pinggulnya belum berkembang dengan baik, sehingga kemungkinan terjadi kesulitan dalam persalinan.
         Dikatakan, kehamilan yang sehat, suatu kondisi sehat fisik dan mental ibu dan janin yang dikandungnya. Kehamilan yang sehat dicirikan oleh cukup bulan (matur) sekitar 38 sampai 40 minggu (280 hari). "Berat badan ibu idealnya meningkat 0,5 kg perminggu atau 6,5 sampai 16 kg selama masa kehamilan dengan disertai peningkatan berat badan janin yang sesuai dengan umur kehamilan," katanya.Mengenai tekanan darah tidak lebih dari 120/80 mm Hg. Untuk itu maka selama masa kehamilan perlu istirahat yang cukup, minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
      Menurutnya, perlu menghindari terlalu muda untuk hamil usia kurang dari 21 tahun. Terlalu tua untuk hamil usia lebih dari 35 tahun. Terlalu sering hamil beresiko tinggi dan terlalu rapat jarak kehamilan juga beresiko.


847500

Selasa, 12 April 2011

Pengalaman STIKes BIGes




Nama saya MURNIATI,saya tinggal di manding umur saya 19 Tahun.Disini saya akan bercerita pengalaman yang menarik dalam hidupku semenjak saya kuliah di STIKes BIGes POLEWALI MANDR
Pada hari selasa ,tepat tanggal 8 Pebruari saya datang kekampus tepat pada jam 10.Hari itu saya bersama teman-teman yang lain di kantin untuk makan. Karena asyiknya ngegosip tidak terasa waktu uda menunjukkan pukul 11 dan dosenpun datang. Akhirnya saya pun menuju kelas untuk belajar Komunikasi Asuhan Kebidanan yang dibawakan oleh Bidan Lina .Tapi ternyata dosennya tidak jadi masuk beliau cuman datang untuk memberikan tugas. Tapi hari itu juga ada dosen yang lain menggantikan .Mata kuliah yang gantikan yaitu Biologi Reproduksi.Tepat jam 13 Ibu Dian pun datang untuk mengajar .
Pada saat proses belajar mengajar berlangsung diadakanlah tanya jawab.Karena saya asyik cerita (ngegosip) sama teman-teman. Pada saat itu saya tidak perhatikan apa yang dibahas oleh Ibu dan akhirnya saya ditanya.Sayapun tidak mengerti apa yang dibahas dan saya tidak bias menjawab pertanyaan Ibu karena gara-gara tidak perhatikan .Hari itu sampai pulang tidak ada yang saya mengerti.Tepat jam 15 kami beristirahat 30 menit dan pas jam 15.30 mata kuliah psikologi masuk .Ternyata psikologi ini ada tugasnya tapi saya lupa bawa terpaksa saya harus kembali kerumah ambil buku tugas itu.
Setelah saya uda mau tiba dikampus pas di pintu gerbang ternyata bang motor saya bocor saya pun berhenti dan simpan motorku di depan .Dan pada saat itu saya lari menuju kelas karena takut untuk terlambat apalagi suda mau di absen saya tidak mau alpa.Pas sampai dikelas allamdulillah belum di absen akhirnya saya kumpul tugasku.Dan parahnya saya kira cuman saya yang terlambat tapi ternyata banyak teman-temanku yang terlambat juga karena mereka juga lupa tugasnya jadi harus kembali ambil tugas itu.
Tiba waktunya untuk diabsen,sesudah diabsen di mulailah proses belajar mengajar pun dimulai lagi.Dan tidak terasa waktu tidak terasa jam uda menunjukkan 16.30 dan saatnya untuk pulang.